Sahabat, perkenalkan salah satu lansia pelosok yang Bernama mak Eni beliau tinggal di rumah sederhana tepat di pegunungan terpencil  dengan anaknya yang bernama teh Iis. Tempat tinggal ini dipinjamkan oleh bos teh Iis bentuk kemurahan hati, karena Mak Eni dan teh Iis tidak memiliki tempat tinggal. 

Tak jarang mak Eni harus tinggal dengan tumpukan pupuk karena rumah yang ia tempati adalah tempat penyimpanan alat kebun.

Mak Eni ini berusia 82 tahun dan sudah mulai sakit-sakitan bahkan sampai terkadang ia pingsan. Sedangkan teh Iis harus bekerja sebagai buruh tani memenuhi kebutuhan hidup mereka berdua.

Teh Iis mengantongi uang 25 ribu rupiah hasil jerih payah bekerja sebagai buruh tani mulai dari pagi hingga sore. Untuk menambah penghasilannya ia harus mencari kayu bakar untuk kemudian ia jual. Teh Iis ini sudah berjuang memenuhi kebutuhan hidup ketika usia belasan tahun setelah ayahnya meninggal dunia. 

Saat ini cita-cita teh Iis hanya satu ingin membahagiakan ibunya yang sudah sepuh.

Sahabat, di Ramadhan tahun ini yuk kita berbagi kebahagiaan dengan Mak Eni dan Lansia lainnya melalui program istimewa yaitu ‘Infak Sembako Keluarga’ yang merupakan infak untuk Menyediakan kebutuhan keluarga prasejahtera di Bulan Ramadhan agar ibadah saudara-saudara kita di bulan ramadhan lebih optimal.

Insya Allah dengan sembako ini para lansia bisa sahur dan berbuka dengan makanan yang istimewa dan layak. 

Isi paket sembako terdiri dari Beras 5 kg, Minyak goreng 1 lt, Kue kemasan, Sirup, Sarden dan teh celup.

Yuk beramal jariyah melalui Infaq Sembako Lansia dengan klik INFAQ SEKARANG