Urgensi Kepemimpinan Yang Adil
Allah subhanahu wa ta’ala sangat membenci siapapun yang melakukan kezaliman, besar maupun kecil. Pesan ini hendaknya menjadi bahan perenungan tiap pemimpin. Sebab, mereka mempunyai lebih banyak peluang dan kekuatan untuk melakukan kezaliman.
Karena pentingnya pemimpin yang adil, Rasulullah pernah berpesan, "Sehari seorang pemimpin yang adil lebih utama daripada beribadah 60 tahun, dan satu hukum ditegakkan di bumi akan dijumpainya lebih bersih daripada hujan 40 hari." (HR. Thabrani, Bukhari, Muslim, dan Ishaq)
Seorang pemimpin yang berani menegakkan keadilan akan lebih membersihkan bumi dibandingkan dengan hujan selama empat puluh hari. Mengapa demikian? Karena keadilan akan membersihkan segala bentuk kejahatan, kecurangan yang dilakukan manusia zalim, kendati pun ia seorang Muslim. Lagi pula, keadilan dalam suatu pemerintahan akan memberikan dampak pada banyak orang, bukan hanya pribadi-pribadi.
Sedangkan air hujan, betapapun banyaknya hanya mampu membersihkan kotoran atau najis saja.
Itulah mengapa Rasulullah bersabda, "Orang-orang yang berbuat adil, pada hari kiamat akan berada di atas mimbar cahaya di sisi Allah.. yaitu mereka yang berbuat adil dalam hukum mereka, dalam keluarga mereka, dan terhadap apa-apa yang mereka urus." (HR. Ahmad, Muslim, dan Nasa'i)
Tampaknya sekarang keadilan di segala bidang kehidupan tengah menjadi tuntutan masyarakat, terutama rakyat kecil. Mereka meminta keadilan di bidang ekonomi dan politik juga menuntut pengadilan serta pemerintahan yang bersih. Praktek monopoli, kolusi juga lahir karena orang tak bisa berbuat adil.
Semestinya seluruh elemen bangsa, baik rakyat maupun pemimpin, berjuang keras mewujudkan keadilan. Sebab, hanya dengan keadilan kita akan hidup layak sebagai manusia yang merdeka dan berdaulat atas izin Allah di bumi dan di ridhai Allah subhanahu wa ta’ala.
"Dan berlaku adillah, karena keadilan lebih dekat dengan takwa." (QS. Al Maidah: 8)