Download QuranBest (Free)

325juta++ halaman Al Quran telah dibaca

Kenapa Harus Menghindari Makanan Haram?

Coba tebak kenapa? Apakah karena merusak tubuh?

Memang benar, salah satu alasannya karena makanan haram dapat merusak tubuh. Tapi ternyata, ini bukan alasan satu-satunya.

Sebab tidak semua makanan yang Allah haramkan itu tidak selalu memberi efek buruk pada kesehatan tubuh. Misalnya hewan yang disembelih dengan menyebutkan sesembahan selain Allah. Hewan sembelihan tersebut masuk dalam kategori bangkai, dan haram untuk dimakan.

Ada beberapa alasan mengapa kita harus menghindari makanan atau minuman yang Allah haramkan, antara lain:

1. Dosa Pertama Manusia
Dosa pertama kali yang pernah dilakukan oleh manusia bukanlah mencuri, berzina, bergunjing atau membunuh. Tapi memakan buah terlarang.

Masih ingat kisah Adam dan Hawa saat mereka masih di surga? Kisah mereka diabadikan oleh Allah dalam QS. Al-A’raf : 19

وَيَا آدَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلاَ مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلاَ تَقْرَبَا هَـذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ

“Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang lalim". (QS. Al-A’raf : 19)

Allah mempersilakan Nabi Adam dan Hawa untuk tinggal di surga, di sebelah manapun yang mereka inginkan. Allah juga membolehkan mereka untuk menyantap apapun yang ada disana. Kecuali satu, Yakni memakan buah dari satu pohon yang Allah tentukan.

Buah apakah gerangan?

Sebagian ulama mengatakan buah tersebut mirip dengan buah apel. Syaitan memberinya nama ‘khuldi’ yang berarti ‘kekal’. Syaitan menggoda Adam dengan membisikkan bahwa jika Adam memakannya, niscaya ia tidak akan pernah binasa. Adam akan kekal dan dapat menikmati kemewahan surga selamanya, tanpa pernah akan mati. Peristiwa ini disebutkan dalam QS. Thoha : 120

فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَى

"Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?"

Padahal, itu dusta semata. Buktinya, setelah memakan buah itu, Adam dan Hawa tetap menemui kematian juga. Sayangnya, Nabi Adam dan Hawa menjadi korban isu yang dibuat oleh syetan. Merekapun berani melanggar larangan Allah dan memakan buah terlarang itu.

Konsekuensinya, mereka berdua terusir dari Surga. Dan untuk kembali ke surga, mereka (dan para anak keturunannya) kelak harus melewati fase perjalanan ujian di dunia dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Siapa yang taat, Allah janjikan surga, dan siapa yang melanggar, maka sebaliknya.

Mengetahui hal ini, syetan berjanji akan menggoda anak cucu Adam selama di Dunia dan menyesatkan mereka. Hanya sedikit saja dari manusia yang tidak bisa digodanya.

Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلاَلاً طَيِّباً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al-Baqarah : 168)

Inilah alasan pertama mengapa kita harus menghindari makanan haram. Sebab hal ini menjadi salah satu cara syetan menjerumuskan langkah anak cucu Adam menuju neraka. Jangan sampai kita termasuk di dalamnya. Naudzubillah.

2. Penyebab Tidak Terkabulnya Doa
Dalam satu hadits disebutkan:

ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلىَ السَّمَاءِ يَا رَبُّ يَا رَبُّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ باِلحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ

“Kemudian Beliau SAW bercerita tentang seorang lusuh berdebu mengangkat tangannya ke langit, sambil berdoa : Ya Tuhan Ya Tuhan. Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya (didapat dengan cara) haram, dan (tubuhnya) diberi gizi yang haram, bagaimana mau dikabulkan doanya?” (HR. Muslim )

Dalam hadits diatas disebutkan bahwa Rasulullah bercerita di hadapan para sahabat, bahwa ada seseorang yang berdoa siang malam agar hajat dan keinginannya dipenuhi oleh Allah. Hingga badan dan pakaian lusuh, kumal dan berdebu. Ia berdoa lagi dan lagi sembari menengadahkan tangan dan wajahnya seraya berkata “Ya Rabbi...Ya Rabbi...”. Namun keinginannya tak juga Allah kabulkan.

Bagaimana mungkin keinginannya akan dikabulkan. Sementara mulut yang dia gunakan untuk berdoa digunakannya pula untuk menyantap makanan yang haram, dan tubuhnya terbentuk dari yang haram.

3. Menjadi Santapan Api Neraka
Tak cukup menjadi penghalang terkabulnya doa, ternyata mengkonsumsi makanan yang haram juga menyebabkan tubuhnya menjadi santapan api neraka.

Rasul bersabda:

أَيُّمَا عَبْدٍ نَبَتَ لَحْمُهُ مِنْ سُحْتٍ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ

“Siapa yang dagingnya tumbuh dari (makanan) haram maka neraka lebih pantas baginya”. (HR. Tirmizy)

4. Membahayakan Tubuh
Nah, ini yang kita bahas di awal. Kebanyakan, makanan yang Allah haramkan ternyata memang dapat membahayakan untuk tubuh manusia. Misalnya khamr, kotoran manusia dan hewan, dan lain sebagainya.

Namun ada beberapa makanan yang tidak mebahayakan kesehatan tubuh namun statusnya haram dimakan. Misalnya:

a. Hewan yang disembelih dengan menyebut nama sesembahan selain Allah. Misalnya, padahal menyembelih hewan, ia tidak menyebut nama Allah, melainkan menyebut nama berhala Hubal dan Latta, atau sesembahan lain seperti Dewa Matahari, dan lain sebagainya. Dalam Ilmu Fiqih, hewan sembelihan tersebut masuk dalam kategori bangkai dan haram dimakan oleh seorang muslim.

b. Daging babi. Hewan yang satu ini memang banyak mengandung cacing pita dan beberapa komponen lain yang terbukti membahayakan tubuh.

Namun, apakah illat (sebab/alasan) diharamkannya daging babi? apakah karena ia mengandung cacing pita yang membahayakan tubuh? Bukan. Sebab daging babi akan tetap haram dimakan, walaupun ia diternak dengan alat modern yang membuat dagingnya bebas dari cacing pita.

Ataukah karena gaya hidupnya yang jorok? Tidak juga. Sebab daging babi tetap haram dimakan walaupun ia dilatih sedemikian rupa agar bisa menjalani gaya hidup yang teratur dan bersih.

Atau karena dengan memakannya akan berakibat pada turunnya kecerdasan manusia? Bukan. Sebab dagingnya akan tetap haram walaupun suatu saat ada teknologi canggih yang dapat memberikan efek kecerdasan dengan memakan daging babi.

Lalu apa alasan keharamannya?

Daging babi haram dimakan sebab memang dilarang oleh Allah dan disebut secara eksplisit dalam al-Qur’an. Tanpa illat. Dalam hadits Rasulullah juga tidak ditemukan adanya illat keharaman daging babi ini.

Maka, beberapa ulama penulis kitab fiqih turats dari lintas madzhab menyebut keharaman daging babi tanpa menyebutkan alasan (illat) keharamannya. Karena haramnya daging babi ini bersifat ta’abbudi, bukan mu’allal.

Maka, daging babi akan selamanya haram dimakan. Terlepas dari cara hidupnya yang jorok, membahayakan atau tidak membahayakan, mengandung atau tidak mengandung cacing pita.

Demikian empat alasan mengapa kita harus menghindari makanan yang Allah haramkan. Mudah-mudahakn kita dan keluarga kita terhindar dari makanan yang Allah haramkan.

Wallau a’lam bisshawab.

Aini Aryani, Lc

Sumber: Rumahfiqih.com