Karena Kami Shalat Berjamaah
Dari Abdullah al-Qawariri (gurunya Imam Bukhari dan Imam Muslim), semoga Allah meridhainya, berkata: selama hidup saya, saya tidak pernah ketinggalan untuk melaksanakan shalat Isya berjamaah.
Suatu hari, datang ke rumah seorang tamu. Karena sudah lama tidak bertemu, akhirnya tamu tersebut lama di rumah, sehingga saya tidak dapat melaksankan shalat Isya berjamaah. Setelah tamu itu pulang, saya keluar mencari ke semua mesjid di Bashrah barangkali ada yang sedang atau belum melaksanakan shalat Isya. Namun sayang, semua orang sudah melaksanakan shalat Isya bahkan semua pintu mesjid di Basrah sudah terkunci.
Kemudian saya pulang ke rumah lalu saya berkata kepada diri saya sendiri bahwa bukankah dalam sebuah hadits dikatakan bahwa pahala shalat berjamaah itu melebihi pahala shalat sendiri dengan 27 derajat.
Tanpa berpikir panjang, akhirnya saya shalat Isya sebanyak 27 kali. Setelah itu, saya tidur. Kemudian bermimpi, saya bersama orang-orang berlomba berpacu kuda. Saya pacu terus kuda saya, namun tidak pernah dapat mendahului mereka; posisi saya selalu berada paling belakang. Saya pacu lebih hebat lagi, namun tetap saja tidak dapat mendahului mereka.
Salah seorang dari mereka kemudian berpaling kepada saya sambil berkata: 'Jangan bersusah-susah dan capek-capek kamu memacu kuda kamu karena kamu tidak akan bisa mendahului kami"
Lantas saya bertanya: "Kenapa demikian?"
Ia menjawab: 'Karena kami shalat Isya berjamaah sementara kamu shalat sendiri'.
Mendengar itu, saya langsung terbangun dari tidur dengan diliputi rasa sedih dan menyesal yang mendalam.