Download QuranBest (Free)

325juta++ halaman Al Quran telah dibaca

Al-Quran Yang Asli Ada Di manakah?

Al-Quran yang asli tidak ada di muka bumi, sebab yang asli adalah di Lauhil Mahfudz. Yang ada di muka bumi adalah hasil tulisan tangan manusia. Yaitu tulisan tangan para sahabat Nabi yang mulia. Tangan merekalah yang telah menulis ayat-ayat Al-Quran pertama kali di muka bumi, berdasarkan dikte yang disampaikan oleh Rasulullah.

Sedangkan Al-Quran yang asli sudah ada jauh sebelum Allah menciptakan manusia dan alam semesta. Barulah ketika Allah mengangkat Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir, sebagian demi sebagian ayat itu diturunkan. Itu pun tidak diturunkan secara urut, melainkan secara acak sesuai dengan kebutuhan yang ada saat itu.

Namun pada saat diturunkan, Jibril menjelaskan kepada Rasulullah bahwa potongan ayat yang baru dibawanya itu adalah urutan kesekian dari surat tertentu. Atau letaknya setelah ayat tertentu dan sebelum ayat tertentu.

Ketika Rasulullah menyampaikan kembali ayat-ayat yang turun kepada beliau, para sahabat lantas mencatatnya, baik di pelepah kurma, tulang, batu atau pun media lainnya. Selain itu Rasulullah juga punya seorang sekertaris pribadi yang secara khusus ditugaskan untuk mencatat setiap ayat yang turun. Seperti Zaid bin Tsabit dan lainnya.

Adapun tulisan tangan para sahabat Nabi itu kemudian mengalami standarisasi di zaman Khalifah Utsman bin Al-Affan. Tujuannya untuk menyamakan rasam (bentuk huruf dan tulisan), agar tidak terjadi kesalahan di kemudian hari. Dan tulisan-tulisan lainnya setelah standarisasi itu dikumpulkan lalu dibakar. Sebab umat Islam sudah punya satu mushaf standar yang telah dikerjakan oleh tim profesional. Mushaf standar inilah yang kemudian digandakan dan dikirim ke pusat-pusat peradaban Islam.

Hingga hari ini, di museum Topkapi Istanbul Turki, masih banyak peninggalan bersejarah sejak zaman Nabi dan para sahabat. Namun nilainya hanya sekedar sejarah saja, tidak lagi menjadi dasar otentitas Al-Quran. Sebab kalau hanya untuk mendapatkan sumber keotentikannya, umat Islam telah memliki sebuah metode yang ilmiah dan sangat unik serta tidak pernah dimiliki oleh agama dan bangsa manapun. Yaitu metodologi periwayatan (sanad) yang ternyata sangat luar biasa.

Dengan adanya metodologi periwayatan sanad ini, otentifikasi sebuah naskah menjadi sangat valid. Karena bukan sekedar memastikan bahwa suatu naskah itu asli ditulis pada zaman apa, melainkan juga memastikan alur sampainya periwayatan itu sendiri. Benarkah sebuah naskah itu memang datang dari mulut Nabi Muhammad, ataukah hanya karangan orang-orang di sekitarnya?

Kalau hanya dengan menggunakan studi naskah klasik (filologi), kita hanya mampu membuktikan bahwa naskah tertentu ditulis pada tahun berapa, sedangkan kepastian bahwa materi naskah itu betul-betul original atau tidak, kita tidak bisa mengetahuinya.

Dan secara derajat periwayatan, ayat-ayat Al-Quran yang sampai kepada kita telah diriwayatkan dengan mutawatir, sehingga kepastian keshahihannya mutlak, jauh melebihi umumnya rata-rata hadits yang sampai kepada kita.

Wallahu a'lam bish-shawab

Sumber: Rumahfiqih.com