Kamu belum login

Silahkan login untuk akses semua fitur

Bacalah Dengan Menyebut Nama Rabbmu Yang Menciptakan

Surat Al ‘Alaq adalah surat yang berisi perintah membaca. Yang dengan membaca kita bisa mengetahui perintah dan larangan Allah. Jadi manusia bukanlah dicipta begitu saja di dunia, namun ia juga diperintah dan dilarang. Itulah urgensi membaca, maka bacalah!

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ . خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ . اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ . الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ . عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ.

“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan perantara qolam (pena). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5).

Surat ini adalah yang pertama kali turun kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu beliau tidak tahu tulis menulis dan tidak mengerti tentang iman. Lantas Jibril datang dengan membawa risalah atau wahyu, lalu memerintahkan Nabi untuk membacanya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam enggan. Beliau berkata, “Aku tidak bisa membaca.” (HR. Bukhari). Beliau terus mengatakan seperti itu sampai akhirnya beliau membacanya.

Kemudian turunlah ayat, “Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan“. Yang dimaksud menciptakan di sini adalah menciptakan makhluk secara umum. Tetapi, secara khusus yang dimaksudkan adalah manusia.

Manusia diciptakan dari segumpal darah. bukan hanya dicipta, namun ia juga diperintah dan dilarang. Untuk menjelaskan perintah dan larangan ini diutuslah Rasul dan diturunkan Al Qur’an. Oleh karena itu, setelah menceritakan perintah untuk membaca disebutkan mengenai penciptaan manusia.

Setelah itu, Allah memerintahkan, “Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah.”

Disebutkan bahwa Allah memiliki sifat pemurah yang luas dan karunianya yang besar pada makhluk-Nya. Di antara bentuk karunia Allah pada manusia adalah Dia mengajarkan ilmu kepada manusia.

Syaikh As Sa’di Rahimahullah berkata, “Manusia dikeluarkan dari perut ibunya ketika lahir dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa. Lalu Allah menjadikan baginya penglihatan dan pendengaran serta hati sebagai jalan untuk mendapatkan ilmu.” (Taisir Al Karimir Rahman).

Allah mengajarkan kepada manusia Al Qur’an dan mengajarkan kepadanya hikmah, yaitu ilmu. Allah mengajarkannya dengan qolam (pena) yang bisa membuat ilmunya semakin lekat. Allah pun mengutus Rasul supaya bisa menjelaskan kepada mereka. Itulah nikmat dari Allah yang patut kita syukuri, Alhamdulillah.