Pengelompokan Ayat-Ayat Dalam Al-Quran
Sebenarnya sebelum diturunkan ke muka bumi, Al-Qur`an adalah kitab yang sudah jadi dan eksis sebelumnya. Para ulama menjelaskan bahwa paling tidak Al-Quran mengalami dua kali masa turun.
Pertama, turun dari Lauh al-Mahfudz ke langit dunia. Ini terjadi pada Lailatul Qadar, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala:
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur`an) pada malam kemuliaan.Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS Al-Qadar: 1-5)
Dalam proses turun yang pertama ini, Al-Qur`an turun sekaligus, tidak sepotong-sepotong.
Kedua, turun dari langit dunia kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan berangsur-angsur. Selama masa 23 tahun lebih beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara rutin menerima turunnya ayat Al-Qur`an.
Berbeda dengan proses pertama yang turun sekaligus, pada kali yang kedua ini, Al-Qur`an diturunkan secara acak dan sepotong-sepotong. Tidak urut dari Al-Fatihah, Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa' dan seterusnya hingga An-Nas, tetapi diturunkan berdasarkan kebutuhan.
Hanya yang perlu dicatat, pada setiap potongan ayat turun, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu memberikan penjelasan bahwa posisi ayat itu di dalam Al-Qur`an adalah pada surat tertentu, bahkan sampai keterangan urutannya pada sebelum ayat apa dan sesudah ayat apa.
Sehingga kalau anda bertanya, atas dasar apakah ayat-ayat itu dikumpulkan dan dikelompokkan? Jawabnya, ayat-ayat itu disusun sesuai dengan Al-Qur`an yang asli di Lauhil Mahfuz dan di langit pertama. Jibril 'alaihissalam dahulu menurunkannya satu per satu sesuai dengan perintah Allah, namun sambil membawa juga 'kode-kode alamat' tiap ayat itu. Sehingga ketika dikumpulkan, otomatis dengan mudah bisa tersusun lagi seperti versi yang masih ada di langit.
Ada banyak hikmah mengapa Al-Qur`an tidak diturunkan sekaligus, di antaranya:
1. Agar mudah dihafal
2. Agar mudah dipelajari dengan mendalam
3. Agar punya kesan tersendiri karena merupakan refleksi atas setiap kejadian di masa itu
4. Sebagai jawaban hukum atas permasalahan yang timbul
Maka seluruh umat Islam telah berijma' ketika menyusun kembali tiap potong ayat sehingga menjadi mushaf yang ada sekarang ini. Dan dijamin bahwa urusan dan pengelompokannya sudah sama dengan apa yang ada di Lauhil Mahfudz.
Sumber: Rumahfiqih.com