Kamu belum login

Silahkan login untuk akses semua fitur

Makna Ayat Yang Berulang Pada Surah Al-Kafirun

Mengenai firman Allah yang berulang dalam surat Al-Kafirun yaitu pada ayat,

لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ

Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.

وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.

وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ

Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.

وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.

Ada tiga pendapat dalam penafsiran ayat ini:

Penafsiran pertama: Menyatakan bahwa maksud ayat tersebut adalah untuk penguatan makna (ta’kid). Yang semisal dengan ini adalah firman Allah Subhanahu wa ta’ala,

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا  إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا 

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”  (QS. Asy-Syarh: 5-6)

Begitu pula firman Allah Subhanahu wa ta’ala,

لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ  ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ

“Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin.” (QS. At Takatsur: 6-7)

Penafsiran kedua: Sebagaimana yang dipilih oleh Imam Bukhari dan para pakar tafsir lainnya, bahwa yang dimaksud ayat,

لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ  وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

“Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.” Ini untuk masa lampau.

وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ  وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ 

“Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.” Ini untuk masa akan datang.

Penafsiran ketiga: Yang dimaksud dengan ayat,

لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ

“Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.” Yang dinafikan (ditiadakan di sini) adalah perbuatan (menyembah selain Allah) karena kalimat ini adalah jumlah fi’liyah (kalimat yang diawali kata kerja).

وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ

“Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.”

Yang dimaksudkan di sini adalah penafian (peniadaan) menerima sesembahan selain Allah secara total. Di sini bisa dimaksudkan secara total karena kalimat tersebut menggunakan jumlah ismiyah (kalimat yang diawali kata benda) dan ini menunjukkan ta’kid (penguatan makna). Sehingga seakan-akan yang dinafikan dalam ayat tersebut adalah perbuatan (menyembah selain Allah) dan ditambahkan tidak menerima ajaran menyembah selain Allah secara total.

Yang dimaksud ayat ini pula adalah menafikan jika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mungkin sama sekali menyembah selain Allah. Penafsiran yang terakhir ini pula adalah tafsiran yang bagus.

Wallahu a’lam.