Download QuranBest (Free)

325juta++ halaman Al Quran telah dibaca

Mendalami Makna Al Ahad, Allah Yang Maha Esa

Salah satu Asma`ul Husna (nama-nama Allah yang sangat baik) adalah Al-Ahad (Yang Maha Esa). Hal itu berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Di antaranya firman Allah,

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

“Katakanlah, Dialah Allah, Yang Maha Esa.”

Nama Allah “Al-Ahad” disebutkan hanya pada satu tempat dalam Al-Qur’an yaitu pada surat Al-Ikhlas. Sedangkan nama Allah “Al-Wahid” sering disebutkan berulang kali dalam Al-Qur’an.

Adapun perbedaan antara Al-Wahid dan Al-Ahad adalah Al-Wahid itu Esa dalam zat, yang lainnya tidak bisa menambahnya; sedangkan Al-Ahad adalah Esa dalam makna yang tidak ada yang berserikat dengan Allah di dalamnya. (An-Nahju Al-Asma` fi Syarh Asma` Allah Al-Husna)

Pada surat Al-Ikhlas ayat pertama ini, Allah menyuruh Nabi Muhammad menjawab pertanyaan orang-orang yang menanyakan sifat Tuhannya, bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Esa, tidak tersusun dan tidak berbilang, karena berbilang dalam susunan zat berarti bahwa bagian kumpulan itu memerlukan bagian yang lain, sedang Allah sama sekali tidak memerlukan suatu apa pun.

Keesaan Allah itu meliputi tiga hal, Dia Maha Esa pada Zat-Nya, Maha Esa pada sifat-Nya dan Maha Esa pada perbuatan-Nya. Maha Esa pada zat-Nya berarti zat-Nya tidak tersusun dari beberapa zat atau bagian. 

Maha Esa pada sifat-Nya berarti tidak ada satu sifat makhluk pun yang menyamai-Nya. Dan Maha Esa pada perbuatan-Nya berarti Dialah yang membuat semua perbuatan sesuai dengan firman-Nya, “Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” maka jadilah sesuatu itu.” (QS. Yasin: 82). (Tafsir Lengkap Kemenag)