Kamu belum login

Silahkan login untuk akses semua fitur

Berlindung Kepada Allah Yang Menguasai Subuh

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ , مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

“Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan.” (QS. Al-Falaq: 1-2)

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
(Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh)

Dalam meminta perlindungan dengan sifat seperti pada ayat adalah bagian dari sikap optimisme seorang hamba, dan tanda peringatan akan cahaya yang nampak setelah kegelapan yang tidak memberikan harapan, kelapangan setelah kesempitan, kesenangan setelah penderitaan. 

Al-falaq berarti segala sesuatu yang tertutup kemudian Allah merenggangkannya, seperti tumbuhan yang tumbuh dari bawah tanah, mata air yang dikeluarkan dari gunung-gunung, hujan yang pecah dari gumpalan awan, bayi yang dilahirkan dari rahim ibunya, dan sebagainya yang bersifat tertutup.

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ 
(dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan) 

Banyak orang yang ketika membaca ayat ini menghadirkan dalam pikirannya keburukan-keburukan orang selainnya, padahal seharusnya yang pertama ia lakukan adalah memohon perlindungan atas keburukan dirinya, sebagaimmana yang di contohkan oleh Rasulullah ketika khutbah haji dalam hadits shohih ; ( ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ) "dan kami memohon perlindungan dari keburukan-keburukan diri kami" , dan hadits : ( أعوذ بك من شر نفسي وشر الشيطان وشركه ) ; lihatlah bagaimana keburukan diri sendiri lebih diutamakan sebelum keburukan yang datang dari setan.

Alangkah agungnya bersiti'adzah (meminta perlindungan) dengan sifat yang agung ini ( رَبِّ الْفَلَقِ ) , dan apa yang terkandung di dalamnya dari kekuatan, kemenangan dan kekuasaan atas gelapnya kejahatan, sihir dan kedengkian, dan cermatilah bagaimana lafaz "al-Falaq" dan apa yang berhadapan dengannya, dari tertutupnya kegelapan malam, dan tertutupnya praktek sihir, dan tertutupnya hati-hati para pendengki.

Pernahkah anda melihat sesuatu yang mampu menghantarkan kepada ketenangan dan keamanan dari kejahatan-kejahatan seperti ini? sesungguhnya kamu tidak akan bisa memohon perlindungan kepada sesuatu apapun yang mampu memberikan perlindungan yang lebih besar dari dzat yang menciptakannya.

[Liyaddabbaru Ayatih, Markaz Tadabbur]