Doa Ketika Terbangun Dimalam Hari
لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، الحَمْدُ للهِ، وسُبْحَانَ اللهِ، ولاَ إِلَههَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ،ولاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
La ilaha illallohu wahdahu la syarika lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa 'ala kulli syai`in qodir, al-hamdu lillahi, wa subhanalloh, wa la ilaha illalloh, wallohu akbar, wa la haula wa la quwwata illa billah.
Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian. Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Segala puji hanya milik Allah, Maha suci Allah, Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah, Allah Maha besar, Tidak ada kemampuan dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Faidah:
1. Doa ini dibaca saat terbangun, sebelum melakukan aktifitas apapun
2. Rasulullah shalllallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan barang siapa terbangun dari tidurnya di malam hari lalu membaca doa tersebut, kemudian dia memohon ampun, niscaya doanya akan diijabah oleh Allah dan jika dia bangun berwudhu lalu mengerjakan sholat, maka sholatnya diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
3. Ibnu Batthol rahimahullah mengatakan bahwa seyogiannya orang yang telah sampai kepadanya hadis ini agar mengamalkannya dan mengikhlaskan niat dalam mengamalkannya.
4. Ketika menjelaskan hadis ini, Ibnu Hajar rahimahullah membawakan sebuah faidah yang menarik seputar perhatian terhadap dzikir ini. “Saya membaca dzikir ini ketika terbangun, kemudian setelah itu aku tidur. Dalam tidur itu aku didatangi oleh seseorang dan membacakan ayat
وَهُدُوا إِلَى الطَّيِّبِ مِنَ الْقَوْلِ وَهُدُوا إِلَىٰ صِرَاطِ الْحَمِيدِ
“Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang Terpuji.” (QS. Al-Hajj: 24)
[Fiqhul Ad’iyati wal Adzkar, Syaikh Abdurrazaq bin Abdulmuhsin al-Badr, 3/80]