Kamu belum login

Silahkan login untuk akses semua fitur

Dua Lautan Bertemu Namun Tak Bertemu

Al-Qur`an merupakan kitab suci yang menjadi pedoman hidup bagi umat islam dan manusia. Isi kandungan Al-Qur`an banyak menyimpan bukti-bukti saintifik yang ditemukan para ilmuwan. Para ilmuwan ini banyak yang mengkolerasikan penemuan-penemuannya dengan Al-Qur`an, salah satunya tentang fenomena dua air laut yang tidak menyatu (bercampur) dalam surat Ar-Rahman (55) ayat 19-20,

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.”

Dua lautan yang tidak bercampur itu diantaranya terletak di Selat Gibraltar, selat yag memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya antara negara Maroko dan Spanyol.

Secara ilmiah tentang laut tersebut disebabkan adanya perbedaan suhu, kadar garam, dan kerapatan air(densit)nya. Air laut di Laut Tengah (Mediterania) memiliki kerapatan dan kadar garam yang lebih tinggi dari air laut yang ada di Samudera Atlantik. Menurut sifatnya, air akan bergerak dari kerapatan tinggi ke daerah denga  kerapatan air yang lebih rendah. Sehingga arus di Selat Gibraltar bergerak ke barat, menuju Samudera Atlantik.

Dan ternyata ketika air laut dari Laut Tengah menuju Samudera Atlantik , mereka tidak bercampur bahkan menyusup di bawah. Seakan ada sekat yang memisahkan kedua jenis air ini. Bahkan batasnya sangat jelas, air laut dari Samudera Atlantik berwarna biru lebih cerah, sedangkan air laut dari Laut Tengah berwarna lebih gelap.

Inilah fenomena alam ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala. Al-Qur`an sudah menyebutkan fenomena ini berabad-abad yang lalu. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Maha benar Allah Yang Maha Agung.